Polsek Tanjung Duren, Jakarta Barat, menggerebek home industry nugget ikan yang mempekerjakan anak di bawah umur. Industri makanan ini membuat nugget berbahan dasar ikan busuk.
Home industry bernama Laba Sari ini berada di Jalan Lontar Raya Blok C III, nomer 331, Tanjung Duren, Jakarta Barat. Pantuan detikcom, Jumat (28/6/2013), terdapat 20 pekerja yang diamankan dan beberapa diantaranya masih di bawah umur.
Polisi sempat memeriksa tempat penyimpanan bahan dasar pembuatan nugget ikan itu. Setelah diperiksa, ditemukan beberpa ikan yang telah membusuk dan telah dipenuhi dengan belatung sebesar kelingking. Belatung itu terlihat begerak-gerak di kepala ikan-ikan itu.
"Kalau untuk bahan yang busuk saya kurang tahu. Setahu saya seger dan bahannya seger," kata kepala Produksi Susanto di tempat kejadian.
Susanto mengaku mendapatkan ikan-ikan tersebut dari Tegal, Jawa Tengah. Pemilik industri rumah tangga ini bernama Thio Tjoe Meng. Pihak kepolisian langsung akan menggelar rilis penggerebekan tersebut.
"Nanti saja saat rilis," kata salah seorang polisi.
Salah seorang pekerja di bawah umur, Ijah (14) mengaku telah bekerja di sana selama sebulan. Perempuan asal Parung, JAwa Barat ini mendapatkan gaji sebesar Rp 400 ribu per bulannya.
"Saya diberi tahu oleh seorang penjual nasi uduk. Saya kerja dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam. Betah di sini karena dijanjiin THR," kata Ijah.
Home industry bernama Laba Sari ini berada di Jalan Lontar Raya Blok C III, nomer 331, Tanjung Duren, Jakarta Barat. Pantuan detikcom, Jumat (28/6/2013), terdapat 20 pekerja yang diamankan dan beberapa diantaranya masih di bawah umur.
Polisi sempat memeriksa tempat penyimpanan bahan dasar pembuatan nugget ikan itu. Setelah diperiksa, ditemukan beberpa ikan yang telah membusuk dan telah dipenuhi dengan belatung sebesar kelingking. Belatung itu terlihat begerak-gerak di kepala ikan-ikan itu.
"Kalau untuk bahan yang busuk saya kurang tahu. Setahu saya seger dan bahannya seger," kata kepala Produksi Susanto di tempat kejadian.
Susanto mengaku mendapatkan ikan-ikan tersebut dari Tegal, Jawa Tengah. Pemilik industri rumah tangga ini bernama Thio Tjoe Meng. Pihak kepolisian langsung akan menggelar rilis penggerebekan tersebut.
"Nanti saja saat rilis," kata salah seorang polisi.
Salah seorang pekerja di bawah umur, Ijah (14) mengaku telah bekerja di sana selama sebulan. Perempuan asal Parung, JAwa Barat ini mendapatkan gaji sebesar Rp 400 ribu per bulannya.
"Saya diberi tahu oleh seorang penjual nasi uduk. Saya kerja dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam. Betah di sini karena dijanjiin THR," kata Ijah.
0 komentar:
Post a Comment
jangan lupa buat ninggalin komen yaa....
boleh kopas kok.. tapi kasih link ke http://gilapc.com/ yaa...
terima kasih kunjungannya... :)