Keuletan, pantang menyerah, dan ketekunan. Tiga kekuatan itulah yang diramu Melati Fajarwati, pengusaha Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Wanita berusia 20 tahun itu sukses menjadi jutawan dengan berjualan telur. Melati mengaku bahwa omzet per tahun sudah mencapai Rp4,3 miliar. Usaha telur ayam ini menurutnya telah dipasarkan hingga ke pulau Jawa.
Melati menilai bahwa peluang bisnis telur ayam organik di pasar masih terbuka lebar, terutama telur dari jenis ayam Arab atau ayam Balqis. Maka dia pun mencoba peluang bisnis gemilang itu.
"Kalimantan Barat masih mempunyai lahan yang luas untuk membangun usaha peternakan. Lagi pula tidak terlalu sulit pengembangannya," ujar Melati dalam seminar bertajuk 'Inovasi Tanpa Batas' di hotel Aston Pontianak, Sabtu 23 Maret 2013.
Melati, mengawali bisnisnya dengan mengikuti lomba kewirausahaan yang diadakan oleh Direktorat Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan. Dia terinspirasi dari peternakan ayam balqis milik tetangganya. "Saya melihat peluangnya cukup bagus, tetapi belum terkelola dengan baik," kata Melati.
Melati lantas membuat perencanaan bisnis dan memproyeksikan peluang usaha ini. Tak disangka, business plan yang diajukannya ternyata disetujui dan dibantu untuk mewujudkannya.
Beranjak dari usahanya ini, Melati kemudian mengikuti lomba kewirausahaan yang diadakan Bank Mandiri. Hasilnya, ia tampil sebagai pemenangnya. Uang hadiah lomba ini lalu digunakan kembali sebagai tambahan modal pengembangan dan penguatan usahanya.
"Kini saya bisa menghasilkan lebih dari 4 ribu butir telur per hari dengan harga Rp2.500 per butirnya," ujar wanita berkerudung ini.
Dalam sehari, lanjut Melati, tak kurang dari Rp10 juta keuntungan bersih diraihnya. Setahun, omzet Melati bisa mencapai Rp4,3 miliar. Peternakan Melati, di kawasan Parit Wak Liji, Kabupaten Kubu Raya, telah membawanya menjadi jutawan dalam usia muda.
http://bisnis.news.viva.co.id
Melati menilai bahwa peluang bisnis telur ayam organik di pasar masih terbuka lebar, terutama telur dari jenis ayam Arab atau ayam Balqis. Maka dia pun mencoba peluang bisnis gemilang itu.
"Kalimantan Barat masih mempunyai lahan yang luas untuk membangun usaha peternakan. Lagi pula tidak terlalu sulit pengembangannya," ujar Melati dalam seminar bertajuk 'Inovasi Tanpa Batas' di hotel Aston Pontianak, Sabtu 23 Maret 2013.
Melati, mengawali bisnisnya dengan mengikuti lomba kewirausahaan yang diadakan oleh Direktorat Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan. Dia terinspirasi dari peternakan ayam balqis milik tetangganya. "Saya melihat peluangnya cukup bagus, tetapi belum terkelola dengan baik," kata Melati.
Melati lantas membuat perencanaan bisnis dan memproyeksikan peluang usaha ini. Tak disangka, business plan yang diajukannya ternyata disetujui dan dibantu untuk mewujudkannya.
Beranjak dari usahanya ini, Melati kemudian mengikuti lomba kewirausahaan yang diadakan Bank Mandiri. Hasilnya, ia tampil sebagai pemenangnya. Uang hadiah lomba ini lalu digunakan kembali sebagai tambahan modal pengembangan dan penguatan usahanya.
"Kini saya bisa menghasilkan lebih dari 4 ribu butir telur per hari dengan harga Rp2.500 per butirnya," ujar wanita berkerudung ini.
Dalam sehari, lanjut Melati, tak kurang dari Rp10 juta keuntungan bersih diraihnya. Setahun, omzet Melati bisa mencapai Rp4,3 miliar. Peternakan Melati, di kawasan Parit Wak Liji, Kabupaten Kubu Raya, telah membawanya menjadi jutawan dalam usia muda.
http://bisnis.news.viva.co.id
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
Post a Comment
jangan lupa buat ninggalin komen yaa....
boleh kopas kok.. tapi kasih link ke http://gilapc.com/ yaa...
terima kasih kunjungannya... :)