Peminum kopi kelas berat memiliki risiko untuk mengalami inkontinensia dibanding peminum kopi yang masih dalam tahap wajar. Penyebabnya adalah kafein, yang bisa mengiritasi bagian kandung kemih. Bisa juga, kafein memperparah keadaan seseorang yang sudah memiliki gejala inkontinensia sebelumnya. Demikian menurut studi dari Universitas Alabama seperti dikutip Times of India dari Daily Mail.
Inkontinensia adalah ketidakmampuan untuk menahan air kencing. Akibatnya, penderita inkontinensia mengalami peristiwa yang biasa dikenal dengan mengompol. Air kencing akan lewat begitu saja di saluran kencing baik, dalam jumlah sedikit atau banyak. Penderitanya tidak bisa mengontrol keluarnya air kencing tersebut.
Studi ini melibatkan data sekitar 4 ribu orang yang mengikuti survey kesehatan nasional pada rentang tahun 2005 hingga 2008. Peneliti secara khusus mengamati responden pria yang memiliki keluhan inkontinensia terkait dengan penyerapan kafein pada tubuh mereka lewat makanan atau minuman yang dikonsumsi. Dari situ diketahui, pria banyak yang mengonsumsi kafein hingga rata-rata 169 miligram per hari. Rata-rata, secangkir kopi mengandung 125 miligram kafein.
Hasilnya, ada sekitar 13 persen pria yang mengaku memiliki masalah kebocoran kandung kemih. Mereka yang tingkatan mengompolnya sedang atau berat sekitar 4,5 persen, dan meneteskan air kencingnya beberapa kali dalam sebulan. Dari kebiasaan minum kopinya, para pria tersebut mengonsumsi lebih dari secangkir kopi atau rata-rata 234 miligram kafein per hari. Mereka 72 persen lebih mungkin untuk mendapatkan inkontinensia tingkat berat, dibanding pria yang mengonsumsi kafein kurang dari angka itu.
Dr. Alayne Markland, peneliti, mengatakan, peningkatan risiko inkontinensia akan naik lagi hingga dua kali lipat jika pria yang mengonsumsi sekitar 392 miligram kafein per hari. Mereka berpeluang untuk mengompol.
“Hal ini menjelaskan teori bahwa kafein mengiritasi kandung kemih dalam beberapa cara,” kata Markland.
Studi ini dipublikasikan dalam Journal of Urology.
http://sidomi.com
Inkontinensia adalah ketidakmampuan untuk menahan air kencing. Akibatnya, penderita inkontinensia mengalami peristiwa yang biasa dikenal dengan mengompol. Air kencing akan lewat begitu saja di saluran kencing baik, dalam jumlah sedikit atau banyak. Penderitanya tidak bisa mengontrol keluarnya air kencing tersebut.
Studi ini melibatkan data sekitar 4 ribu orang yang mengikuti survey kesehatan nasional pada rentang tahun 2005 hingga 2008. Peneliti secara khusus mengamati responden pria yang memiliki keluhan inkontinensia terkait dengan penyerapan kafein pada tubuh mereka lewat makanan atau minuman yang dikonsumsi. Dari situ diketahui, pria banyak yang mengonsumsi kafein hingga rata-rata 169 miligram per hari. Rata-rata, secangkir kopi mengandung 125 miligram kafein.
Hasilnya, ada sekitar 13 persen pria yang mengaku memiliki masalah kebocoran kandung kemih. Mereka yang tingkatan mengompolnya sedang atau berat sekitar 4,5 persen, dan meneteskan air kencingnya beberapa kali dalam sebulan. Dari kebiasaan minum kopinya, para pria tersebut mengonsumsi lebih dari secangkir kopi atau rata-rata 234 miligram kafein per hari. Mereka 72 persen lebih mungkin untuk mendapatkan inkontinensia tingkat berat, dibanding pria yang mengonsumsi kafein kurang dari angka itu.
Dr. Alayne Markland, peneliti, mengatakan, peningkatan risiko inkontinensia akan naik lagi hingga dua kali lipat jika pria yang mengonsumsi sekitar 392 miligram kafein per hari. Mereka berpeluang untuk mengompol.
“Hal ini menjelaskan teori bahwa kafein mengiritasi kandung kemih dalam beberapa cara,” kata Markland.
Studi ini dipublikasikan dalam Journal of Urology.
http://sidomi.com
0 komentar:
Post a Comment
jangan lupa buat ninggalin komen yaa....
boleh kopas kok.. tapi kasih link ke http://gilapc.com/ yaa...
terima kasih kunjungannya... :)