Rambut dua karyawati yang bekerja di sebuah gedung perkantoran berlantai enam di bilangan Jakarta Selatan berdiri bak ditarik langit saat dia berada di roof top kantornya. Mengapa hal itu bisa terjadi? Ini penjelasannya.
Dosen Jurusan Fisika Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Budi Purnama, menerangkan peristiwa rambut berdiri itu terjadi karena datangnya hujan disertai petir yang terjadi sebelumnya. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa hujan berasal dari awan. Awan ini bisa mengandung muatan listrik yang cukup besar. Fenomena awan bermuatan listrik cukup besar ini biasanya memang diikuti dengan petir.
Nah, hujan yang disertai petir di langit Jakarta sepanjang siang-sore tadi telah menimbulkan awan bermuatan listrik. Muatan listrik awan yang terbentuk berbeda dengan orang yang berdiri di atas gedung, sehingga ada gaya tarik.
Dosen Jurusan Fisika Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Budi Purnama, menerangkan peristiwa rambut berdiri itu terjadi karena datangnya hujan disertai petir yang terjadi sebelumnya. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa hujan berasal dari awan. Awan ini bisa mengandung muatan listrik yang cukup besar. Fenomena awan bermuatan listrik cukup besar ini biasanya memang diikuti dengan petir.
Nah, hujan yang disertai petir di langit Jakarta sepanjang siang-sore tadi telah menimbulkan awan bermuatan listrik. Muatan listrik awan yang terbentuk berbeda dengan orang yang berdiri di atas gedung, sehingga ada gaya tarik.
"Awan yang di atas itu positif. Gedung, orang, kita, di tanah itu negatif. Karena perbedaan muatan jadi ada tarik menarik," kata Budi saat berbincang dengan detikcom, Kamis (30/5/2013).
Semakin tinggi gedung, maka fenomena rambut berdiri itu akan semakin nampak. Namun Budi mengingatkan kondisi itu berbahaya jika gedung tempat orang berdiri tak memiliki penangkal petir.
"Kalau tidak ada penangkal petir bisa-bisa tersambar, karena bisa ada beda potensial yang besar," ujar pria yang mendapatkan gelar doktornya dari Universitas Kyushu Jepang ini.
Seorang karyawati bernama Desy (25), yang bekerja di sebuah kantor berlantai enam di Jalan Warung Jati Barat, Jakarta Selatan, Kamis (30/5/2013) mengalami fenomena unik itu. Pukul 17.00 WIB, Desy bersama dua orang kawannya naik ke roof top gedung kantornya bermaksud untuk memfoto pelangi yang biasa muncul sehabis hujan.
Semakin tinggi gedung, maka fenomena rambut berdiri itu akan semakin nampak. Namun Budi mengingatkan kondisi itu berbahaya jika gedung tempat orang berdiri tak memiliki penangkal petir.
"Kalau tidak ada penangkal petir bisa-bisa tersambar, karena bisa ada beda potensial yang besar," ujar pria yang mendapatkan gelar doktornya dari Universitas Kyushu Jepang ini.
Seorang karyawati bernama Desy (25), yang bekerja di sebuah kantor berlantai enam di Jalan Warung Jati Barat, Jakarta Selatan, Kamis (30/5/2013) mengalami fenomena unik itu. Pukul 17.00 WIB, Desy bersama dua orang kawannya naik ke roof top gedung kantornya bermaksud untuk memfoto pelangi yang biasa muncul sehabis hujan.
Namun alih-alih memfoto pelangi, Desy malah menjadi objek foto karena rambutnya berdiri. Beberapa helai rambutnya yang panjang sebahu seperti tertarik oleh langit. Padahal tak ada benda apa pun di atas kepala Desy, hanya langit. Rekannya juga mengalami hal serupa.
http://news.detik.com
http://news.detik.com
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
Post a Comment
jangan lupa buat ninggalin komen yaa....
boleh kopas kok.. tapi kasih link ke http://gilapc.com/ yaa...
terima kasih kunjungannya... :)