Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, bersama dengan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 9 Solo, berhasil membuat Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terbesar dengan media batik.
Peta berukuran 6x12 meter tersebut berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) ke-5.861, memecahkan rekor sebelumnya yang dibuat PT Semen Gresik dengan saat membuat peta Semarang, dengan media batik berukuran 9x4 meter, pada 1 November 2009 lalu.
Pantauan merdeka.com sekitar 100 mahasiswa dan siswa SMK, memulai aksinya pada Kamis pagi (14/3) pukul 09.00 hingga pukul 13.00 WIB. Untuk membuat peta tersebut siswa, dibagi menjadi beberapa kelompok.
Mereka mengerjakan proses pembuatan peta mulai dari menebalkan gambar dengan malam (lilin batik), mewarnai, hingga merangkai enam lembar kain berukuran 1x12 meter, menjadi satu.
Koordinator acara, Muhammad Gamal kepada wartawan mengatakan, pembuatan peta tersebut batik raksasa tersebut, sesuai dengan standar kartografis dengan skala 1:600.000.
"Ini juga termasuk salah satu kegiatan Gerakan Melek Peta yang dicanangkan Badan Informasi Geospatial (BIG) dengan UNS," ujarnya.
Menurut Gamal, selama ini banyak yang tidak tahu dan tidak bisa membaca peta. Melalui Gerakan Melek Peta, diharapkan masyarakat bisa memahami. Karena di daerah perbatasan, banyak generasi muda yang tidak mengetahui jika mereka masih berada atau dii luar wilayah NKRI.
merdeka.com
Peta berukuran 6x12 meter tersebut berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) ke-5.861, memecahkan rekor sebelumnya yang dibuat PT Semen Gresik dengan saat membuat peta Semarang, dengan media batik berukuran 9x4 meter, pada 1 November 2009 lalu.
Pantauan merdeka.com sekitar 100 mahasiswa dan siswa SMK, memulai aksinya pada Kamis pagi (14/3) pukul 09.00 hingga pukul 13.00 WIB. Untuk membuat peta tersebut siswa, dibagi menjadi beberapa kelompok.
Mereka mengerjakan proses pembuatan peta mulai dari menebalkan gambar dengan malam (lilin batik), mewarnai, hingga merangkai enam lembar kain berukuran 1x12 meter, menjadi satu.
Koordinator acara, Muhammad Gamal kepada wartawan mengatakan, pembuatan peta tersebut batik raksasa tersebut, sesuai dengan standar kartografis dengan skala 1:600.000.
"Ini juga termasuk salah satu kegiatan Gerakan Melek Peta yang dicanangkan Badan Informasi Geospatial (BIG) dengan UNS," ujarnya.
Menurut Gamal, selama ini banyak yang tidak tahu dan tidak bisa membaca peta. Melalui Gerakan Melek Peta, diharapkan masyarakat bisa memahami. Karena di daerah perbatasan, banyak generasi muda yang tidak mengetahui jika mereka masih berada atau dii luar wilayah NKRI.
merdeka.com
0 komentar:
Post a Comment
jangan lupa buat ninggalin komen yaa....
boleh kopas kok.. tapi kasih link ke http://gilapc.com/ yaa...
terima kasih kunjungannya... :)