Stasiun Ruang Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) NASA telah menangkap sebuah foto aktivitas dari salah satu gunung berapi paling aktif di Jepang, yaitu Gunung Sakurajima.
Dari foto tersebut, nampak segumpal abu dan uap naik dari air menuju awan, lalu tertiup angin ke arah timur dan kemudian ke selatan. Ya, gunung ini seperti baru bangun dari tidurnya.
Slate melansir, 6 Februari 2013, para peneliti ilmiah gunung berapi dan fenomena vulkanik di Jepang masih acuh tak acuh pada aktivitas gunung berapi ini.
Padahal, sejak terakhir meletus di tahun 1955, gunung ini terus aktif. Dikhawatirkan, letusan gunung ini akan lebih dahsyat dari pada sebelumnya.
Menurut sejarah, Gunung Sakurajima awalnya terbentuk sekitar 13.000 tahun yang lalu, dan meledak pertama kali pada 12 Januari tahun 1914.
Ketika itu, gunung berketinggian 1,117 meter ini meletus dengan kekuatan besar. Letusannya menyebabkan tanah longsor, gempa vulkanik, dan tsunami. Dilaporkan 28 orang tewas, hingga 1.000 orang cedera, dan 2.148 unit rumah hancur akibat bencana besar tersebut.
Berdasarkan foto yang ditayangkan oleh Earthobservatory, lokasi Gunung Sakurajima berada di dekat beberapa kota besar di Jepang, seperti Aira, Kagoshima, Kanoya, Kirishima, dan Miyakonojo.
Hal ini telah mendorong adanya studi tentang potensi bahaya kesehatan akibat dari abu vulkanik yang dikeluarkan oleh Gunung Sakurajima.
Tokyo Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) atau Badan Meteorologi Jepang membantah telah menutup mata terhadap aktivitas Gunung Sakurajima. Sebab, VAAC beberapa kali mengeluarkan peringatan resmi terkait aktivitas Gunung Sakurajima.
"Satu jam sebelum astronot mengambil gambar aktivitas Gunung Sakurajima dari ruang angkasa, kami sudah mengumumkan peringatan resmi terkait bahaya dari abu vulkanik Gunung Sakurajima," kata juru bicara VAAC.
http://teknologi.news.viva.co.id
Dari foto tersebut, nampak segumpal abu dan uap naik dari air menuju awan, lalu tertiup angin ke arah timur dan kemudian ke selatan. Ya, gunung ini seperti baru bangun dari tidurnya.
Slate melansir, 6 Februari 2013, para peneliti ilmiah gunung berapi dan fenomena vulkanik di Jepang masih acuh tak acuh pada aktivitas gunung berapi ini.
Padahal, sejak terakhir meletus di tahun 1955, gunung ini terus aktif. Dikhawatirkan, letusan gunung ini akan lebih dahsyat dari pada sebelumnya.
Menurut sejarah, Gunung Sakurajima awalnya terbentuk sekitar 13.000 tahun yang lalu, dan meledak pertama kali pada 12 Januari tahun 1914.
Ketika itu, gunung berketinggian 1,117 meter ini meletus dengan kekuatan besar. Letusannya menyebabkan tanah longsor, gempa vulkanik, dan tsunami. Dilaporkan 28 orang tewas, hingga 1.000 orang cedera, dan 2.148 unit rumah hancur akibat bencana besar tersebut.
Berdasarkan foto yang ditayangkan oleh Earthobservatory, lokasi Gunung Sakurajima berada di dekat beberapa kota besar di Jepang, seperti Aira, Kagoshima, Kanoya, Kirishima, dan Miyakonojo.
Hal ini telah mendorong adanya studi tentang potensi bahaya kesehatan akibat dari abu vulkanik yang dikeluarkan oleh Gunung Sakurajima.
Tokyo Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) atau Badan Meteorologi Jepang membantah telah menutup mata terhadap aktivitas Gunung Sakurajima. Sebab, VAAC beberapa kali mengeluarkan peringatan resmi terkait aktivitas Gunung Sakurajima.
"Satu jam sebelum astronot mengambil gambar aktivitas Gunung Sakurajima dari ruang angkasa, kami sudah mengumumkan peringatan resmi terkait bahaya dari abu vulkanik Gunung Sakurajima," kata juru bicara VAAC.
http://teknologi.news.viva.co.id
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
Post a Comment
jangan lupa buat ninggalin komen yaa....
boleh kopas kok.. tapi kasih link ke http://gilapc.com/ yaa...
terima kasih kunjungannya... :)