Kepolisian India dibantu oleh organisasi pelindung anak-anak pekan ini menggerebek dan membebaskan belasan anak-anak yang diperbudak untuk membuat hiasan Natal. Mereka dipaksa bekerja 19 jam per hari tanpa digaji dalam lingkungan kerja yang mengenaskan.
Diberitakan ABC News, penggerebekan ini berkat kerja sama antara kepolisian India dengan Human rights group Global March for Children dan mantan Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, yang saat ini menjabat utusan khusus PBB untuk pendidikan global.
Dalam penggerebekan tersebut, dibebaskan 14 orang anak yang paling kecilnya berusia 8 tahun di sebuah rumah di Delhi. Mereka dipaksa bekerja di ruangan 2x2 meter untuk membuat dekorasi Natal. Para advokat menduga, hiasan Natal ini kemudian dijual di negara-negara Barat dengan harga murah.
"Tidak ada satu orangtua pun di dunia ini yang ingin melihat anak mereka mengalami kondisi seperti ini. Bekerja di ruang bawah tanah, tanpa udara, tanpa makanan, tanpa perawatan yang baik, dipaksa bekerja berjam-jam setiap hari," kata Brown yang menunjukkan video situasi dalam tempat perbudakan tersebut.
Anak-anak tersebut akan dipulangkan ke orangtua mereka yang tersebar di seluruh India. Brown mengatakan, anak-anak ini mengalami luka-luka dan intimidasi. Mereka kerap menjadi sasaran pemukulan jika tidak bekerja.
"Beberapa anak tubuhnya terkoyak karena bekerja dengan kaca. Mereka tidak dibayar. Mereka diperdagangkan dan dipaksa membuat dekorasi Natal yang dijual di toko-toko dan situs-situs di Barat," kata Brown.
Priyanke Ribhu dari Global March mengatakan bahwa anak-anak di India sering dilarikan dari orangtua mereka oleh para pedagang manusia. Para penjahat ini mengiming-imingi para orangtua bahwa anak mereka akan dirawat dan mendapatkan pendidikan yang layak, lebih baik ketimbang tinggal di desa.
Namun kenyataannya, lanjut Ribhu, anak-anak itu dipenjarakan untuk bekerja hingga 19 jam per hari. Ribhu mengatakan, dekorasi Natal buatan anak-anak ini bisa ditemukan di eBay atau situs penjualan lainnya.
Untuk membedakan antara produk buatan pabrik dan hasil perbudakan, Ribhu memberikan tipsnya. "Pertama, hati-hatilah jika dekorasi yang anda beli tidak dilabeli dengan negara tempat benda itu dibuat. Kedua, waspadalah jika dekorasi itu harganya sangat murah dan ditulisi 'buatan tangan'," kata Ribhu.
http://dunia.news.viva.co.id
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
Post a Comment
jangan lupa buat ninggalin komen yaa....
boleh kopas kok.. tapi kasih link ke http://gilapc.com/ yaa...
terima kasih kunjungannya... :)