Mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat memang tak semudah membalik telapak tangan. Banyak juga orang yang kemudian terpaksa menganggur. Awas, jangan lama-lama menjadi pengangguran sebab selain tak sehat bagi dompet juga berisiko terkena serangan jantung.
Sebuah penelitian menemukan bahwa risiko serangan jantung terkait dengan pengangguran setara dengan risiko yang ditimbulkan oleh faktor risiko utama pemicu penyakit jantung dan pembuluh darah seperti merokok, diabetes dan tekanan darah tinggi.
Risiko ini berlaku pada pria maupun wanita dari semua etnis. Untuk menemukan kesimpulan ini, para peneliti dari Duke University mewawancarai hampir 13.500 orang dewasa selama 20 tahun.
"Apa yang kami temukan adalah risiko serangan jantung secara signifikan lebih tinggi di kalangan pengangguran. Risiko ini meningkat secara bertahap saat semakin banyak kehilangan pekerjaan," kata peneliti, Matius Dupre seperti dilansir HealthDay, Selasa (20/11/2012).
Kehilangan pekerjaan dapat berdampak besar terhadap kesehatan jantung layaknya penyakit kronis atau perilaku negatif lainnya. Sebagai contoh, kebiasaan merokok memang tak serta merta mempengaruhi kesehatan jantung dan pembuluh darah, tetapi penggunaannya untuk jangka waktu lama yang berbahaya.
Dalam laporan yang dimuat jurnal Archives of Internal Medicine, peneliti memeriksa respons tentang status pekerjaan yang diperoleh dari penelitian bertajuk U.S. Health and Retirement Study tahun 1992-2010 terhadap orang berusia 51-75 tahun. Respons tersebut kemudian dibandingkan dengan kejadian serangan jantung selama rentang waktu yang sama.
Sebanyak 14 persen peserta saat awal penelitian adalah pengangguran dan hampir 7 dari 10 orang pernah kehilangan pekerjaan setidaknya sekali selama masa penelitian. Peningkatan jumlah pengangguran dalam penelitian ini sedikit banyak dipengaruhi oleh krisis keuangan tahun 2008 di AS ketika jumlah pengangguran berada pada titik tertinggi selama 30 tahun terakhir.
Penelitian menemukan bahwa hampir 8 persen peserta mengalami serangan jantung selama masa penelitian. Kebanyakan yang mengalaminya adalah orang tua, berjenis kelamin pria, berkulit putih atau kaukasoid dan tinggal di bagian selatan AS.
Selain pengangguran, rendahnya tingkat penghasilan, kurangnya pendidikan, kurangnya asuransi kesehatan, kelebihan berat badan atau obesitas, tekanan darah tinggi atau diabetes, kecacatan, depresi dan gaya hidup tak sehat juga ikut meningkatkan risiko serangan jantung.
Peneliti menemukan bahwa kemungkinan mengalami serangan jantung bertambah setiap kali kehilangan pekerjaan bila dibandingkan dengan orang yang tak pernah kehilangan pekerjaan. Masa setahun pertama menjadi pengangguran ditemukan dapat meningkatkan risiko serangan jantung, namun pengangguran lebih dari setahun tidak begitu banyak meningkatkan risiko.
"Menjadi pengangguran mengakibatkan stres. Stres telah dikaitkan dengan meningkatnya risiko kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Stres itu sendiri menyebabkan berbagai respons pemicu peradangan yang dapat menjadi penyebab peningkatan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah," kata Gregg Fonarow, profesor kardiologi di University of California, Los Angeles.
Selain itu, ada beberapa teori lain yang menjelaskan bahwa orang yang kehilangan pekerjaan cenderung kurang memperhatikan kesehatan. Bisa juga karena menjadi pengangguran kemudian meningkatkan kemungkinan mengkonsumsi alkohol, merokok, kurang berolahraga atau kebiasaan makan makanan tak sehat.
health.detik.com
0 komentar:
Post a Comment
jangan lupa buat ninggalin komen yaa....
boleh kopas kok.. tapi kasih link ke http://gilapc.com/ yaa...
terima kasih kunjungannya... :)