Tidak adalah kata kecil yang bisa jadi masalah besar terutama bagi orang tua. Mungkin itu karena yang terjadi setelah kita mengatakan kata "tidak" Anak malah mengamuk, menangis, melempar barang dan menjerit-jerit. Bayangkan kalau hal ini terjadi di tempat umum pasti akan membuat muka Anda memerah.
"Anak-anak membutuhkan Anda untuk berkata 'tidak'," kata Lori Freson, MA, terapis pernikahan dan keluarga yang berlisensi. "Anak-anak secara emosional belum siap untuk membuat keputusan besar atau aturan untuk dirinya. Itu pekerjaan Anda dan jika Anda tidak melakukannya, anak Anda akan merasakan kebingungan yang bisa berwujud diri dalam sakit perut, sakit kepala, tantrum, dan bahkan bisul."
Cara mengatakan tidak pada anak bukan hal mudah. Nah, berikut saran ahli cara mengatakan tidak pada anak.
1. Berikan alternatif
Saran Brandi Davis, seorang pelatih anak dan keluarga daripada mengatakan tidak berikan anak alternatif lain. Misal, seorang anak yang ingin meniup gelembung di dalam rumah dapat diarahkan dengan "Kita bisa meniup gelembung di halaman atau di garasi," Seorang anak yang ingin kue dapat diarahkan dengan "Kamu mau sepotong keju atau apel."
2. Bertingkah konyol
Mengatakan "tidak" adalah bagian yang mudah. Bagian tersulitnya, anak mau terima atau tidak.Jen Hancock, penulis buku The Vaksin Bully mengaku, "Ketika anak saya masih kecil saat saya ingin mengatakan tidak, saya akan menyanyikan sebuah lagu yang menyempilkan kata tidak dalam setiap baitnya. Cara ini cukup mengalihkan perhatiannya sekaligus menghiburnya."
3. Ajukan pertanyaan
"Ketika anak-anak saya mendekati saya untuk sesuatu, saya bertanya kepada mereka mengapa mereka menginginkannya," kata Mary O'Donohue, penulis buku When You Say 'Thank You,' Mean It. "Jika alasannya bisa diterima maka saya akan mengatakan iya. Kalau pun saya mengatakan tidak, mereka tahu keinginannya sudah didengarkan."
4. Perhalus bahasa
Sarah Lendt, MSEd., NCC, seorang Parent Educator menyarankan kata-kata alternatif seperti "Tidak hari ini", "Mungkin lain kali" atau "Mari kita memilih yang lain."
5. Berikan alasan singkat
Psikoterapis Barbara Neitlich merekomendasikan untuk menggunakan penjelasan singkat seperti "Tidak baik merebut mainan teman," Lalu pindahkan anak untuk menemukan mainan atau kegiatan lain. "Orang tua cenderung merasa bahwa mereka harus menjelaskan dan kembali menjelaskan kepada anak mengapa mereka mengatakan 'tidak'," Menurutnya, "Anda tidak harus melakukan ini, lebih pendek sebenarnya lebih baik karena anak kecil tidak memiliki kapasitas intelektual untuk mengikuti alasan Anda. Penjelasan panjang sering membuat mereka merasa lebih bingung dan frustrasi."
6. Atur Anggaran
Setelah anak memasuki masa praremaja atau remaja, Siapkan anggaran untuk belanja pakaian. Beritahu jumlah yang bisa mereka habiskan buat sebuah pakaian atau sepasang sepatu. Maka mereka tahu kapan dan barang apa yang bisa mereka dapatkan. Hal ini juga menghindari mereka meminta pakaian yang harganya selangit, Begitu saran Sarah Clachar, pendiri Fit Family Together.
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
Post a Comment
jangan lupa buat ninggalin komen yaa....
boleh kopas kok.. tapi kasih link ke http://gilapc.com/ yaa...
terima kasih kunjungannya... :)