Pages

 

Monday, July 1, 2013

20 Kebiasaan Baik Sehari-hari yang Ternyata Tidak Baik Bagi Kesehatan

0 komentar




Kita semua tahu beberapa “kebiasaan baik” yang dilakukan orang setiap hari dengan harapan agar membuat mereka lebih sehat. Namun, apakah kebiasaan-kebiasaan itu benar-benar menyehatkan? Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa “kebiasaan baik” itu tidak selalu baik. Alih-alih menyehatkan, dua puluh kebiasaan berikut justru dapat merugikan kesehatan.

1. Mandi terlalu bersih

Banyak orang yang mandi terlalu bersih. Mereka mandi menggunakan air panas dan menggosok kulit secara berlebihan dengan sabun. Kulit kita secara alami menghasilkan minyak untuk membersihkan dan melembabkan kulit. Mandi dengan air panas dan menggunakan sabun mandi berlebihan dapat membuang minyak tersebut dan menyebabkan kulit kekeringan, pecah-pecah dan bahkan infeksi. Mandilah dengan air dingin dan gunakan sabun secukupnya untuk membuang kotoran di badan Anda.


2. Tidur malam delapan jam

Anjuran untuk tidur malam delapan jam adalah hal baru. Nenek moyang kita sejak ribuan tahun lalu tidak tidur delapan jam sehari. Mereka tidur hanya sekitar 6 jam di malam hari, namun di siang hari mereka menyempatkan diri untuk tidur sejenak. Tidur siang 15-30 menit bisa lebih menyegarkan badan daripada dua jam ekstra di malam hari.

Dari studi enam tahun terhadap lebih dari satu juta orang dewasa (The Cancer Prevention Study II), disimpulkan bahwa orang yang mendapatkan tidur 6 -7 jam setiap malam memiliki tingkat kematian lebih rendah daripada mereka yang mendapatkan 8 jam tidur!


3. Membersihkan gigi setelah makan

Anda pasti pernah mendengar anjuran untuk menggosok gigi setelah makan. Anjuran itu kurang bijaksana. Makanan (terutama yang asam dan manis) dapat melunakkan enamel pelindung gigi Anda. Jika Anda membersihkan gigi segera setelah makan, Anda akan menyikat enamel yang masih lunak itu sebelum sempat mengeras lagi. Tunggulah minimal setengah jam setelah makan bila Anda akan menyikat gigi.


4. Memeriksakan Gigi Ke dokter Gigi 6 bulan sekali

Sebuah peninjauan terhadap 23 riset di tahun 2003 tidak menemukan bukti konklusif yang mendukung kebutuhan untuk pergi ke dokter gigi setiap 6 bulan. Jika gusi Anda dianggap cukup sehat, setahun sekali menemui dokter gigi dianggap cukup, ungkap James Bader, seorang profesor di sekolah kedokteran gigi University of North California.

Hanya saja, jangan tidak menemui dokter lebih dari setahun. Sebuah penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan American Heart Association tahun lalu menunjukkan bahwa gigi yang dibersihkan oleh dokter gigi profesional setahun sekali dapat menurunkan risiko serangan jantung sebesar 24 persen dan stroke hingga 13 persen.


5. Larangan untuk Makan diatas jam 8 Malam

Kalori tidak mengenal jam. Tidak ada perbedaan makan jam 8 pagi atau jam 8 malam, ungkap Susan Bowerman, asisten direktur UCLA Center for Human Nutrition. Tidak makan di atas jam 8 justru akan mengganggu pola tidur. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa Anda wajib makan sebelum tidur jika Anda berolahraga pada malam hari atau Anda berusia lebih dari 60 tahun.

Protein dalam makanan menyediakan lebih banyak bahan bakar bagi tubuh untuk mensintesis otot. Hal ini juga membantu mengatasi dampak penuaan yang berkaitan dengan kehilangan otot.


6. Pergi ke laboratorium untuk scan setiap tahun

Menurut Dr Jonathan Goldin, scan terkadang memberikan rasa khawatir berlebihan sehingga menyebabkan kecemasan bagi seseorang. Scan dapat membantu mendeteksi kanker paru-paru dan kalsium koroner-arteri, namun scan ini hanya untuk orang-orang di atas 45 tahun yang memiliki faktor risiko, seperti merokok, tekanan darah cukup tinggi atau kolesterol cukup tinggi. Jika tidak ada, Anda tidak perlu melakukan scan.


7. Sikat gigi dua kali sehari

Plak membutuhkan 24 jam untuk mengeras. Sekali menyikat gigi dalam 24 jam lebih baik dari dua kali sehari. Tapi dengan syarat, menyikat giginya minimal dua menit. Dan melakukannya sebelum tidur. Air liur dapat memerangi plak dan produksinya akan menurun ketika Anda tidur. Tapi ini hanya mengenai plak. Nafas masih akan bau saat Anda terbangun di pagi hari. Segera menyikat atau menggunakan obat kumur setelah bangun tidur.


8. Menyikat gigi dengan bulu sikat keras lebih baik

Menyikat gigi dengan bulu sikat yang lembut sama baiknya dan membantu menurunkan risiko kerusakan gigi dan gusi, ungkap Philip Mendelovitz, seorang profesor kedokteran gigi di UCLA school of medicine.


9. Terlalu Sering Memakai Cairan Pencuci Tangan

Menurut Richard Gallo, MD, PhD, kepala divisi Dermatology at the University of California, San Diego, sebaiknya hindari menggunakan cairan pembersih tangan terlalu sering. Dalam sebuah penelitian terbaru dijelaskan bahwa cairan pembersih atau gel sanitasi mengandung triklosan yang membuat bakteri menjadi kebal dan berkembang lebih cepat. Hal ini juga berlaku pada semua sabun pencuci tangan yang mengandung triklosan. Oleh karena itu, Gallo menyarankan untuk mencuci tangan dengan sabun atau gel sanitasi yang mengandung alkohol minimal 60% karena bisa membunuh bakteri hingga 99%.


10. Gonta-Ganti Produk Kecantikan

 

Hasil yang lama seringkali membuat Anda mencoba-coba berbagai produk kecantikan, mulai dari obat jerawat hingga pemutih kulit. Hal ini pun diamini oleh Jody Levine, seorang dermatologis dari New York.

"Wanita bisa dengan mudah bosan dengan rutinitas kecantikan mereka, terutama jika mereka tidak mendapatkan hasil dengan cepat. Perlu diketahui bahwa, produk kecantikan akan memberikan hasil pada sekitar enam atau delapan minggu setelah pemakaian," ujar Levine.

Mencoba berbagai macam produk kecantikan akan menyebabkan kulit merah, warna kulit yang tidak merata dan tak jarang kulit meradang. "Tak jarang kulit seseorang berubah menjadi sangat sensitif ketika ia mencoba terlalu banyak produk. Hal ini karena tingginya kandungan pengharum dan sanitasi di dalam produk tersebut," tambah Levine.


11. Memakai Sandal Jepit

Saat ingin beristirahat dari sepatu berhak tinggi, Anda pun memilih flip-flop atau sandal jepit. Sayangnya, menurut Jordana Szpiro, seorang podiatrist di Boston mengungkapkan bahwa kebiasaan tersebut tidak memberikan pengaruh baik apapun, bahkan berbahaya.

"Flip-flop atau sandal yang tidak memberi dukungan pada struktur kaki, dapat menyebabkan patah tulang karena kaki menjadi tegang karena mereka mencoba menahan berat badan Anda," jelas Szpiro.

Selain itu, saat mengenakan sandal jepit, otot-otot pada bagian depan tulang kering (tibialis anterior) bekerja lebih keras daripada ketika kita bertelanjang kaki karena jari-jari kaki mencoba menahan sandal supaya tidak "bergerak" ke mana-mana. Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda memilih sandal jepit dengan penutup tumit, bertali besar serta memiliki lengkungan pada telapak kaki (mengikuti kontur telapak kaki).


12. Latihan Kardio untuk Turunkan Berat Badan

Jika Anda pikir dengan latihan kardio saja bisa menurunkan berat badan dengan mudah, tampaknya hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Menurut Joseph Ciccone, DPT, CSCS, seorang terapis di Columbia dan Doctors Eastside Sports Therapy di New York, "Jika Anda hanya melakukan latihan kardio maka tubuh akan terbiasa dengan rutinitas dan mulai membakar lemak lebih sedikit dari waktu ke waktu."

Selain itu, melakukan gerakan olahraga yang sama terus menerus juga bisa membuat otot-otot tegang dan cedera. Sebaiknya lakukan beberapa gerakan olahraga lain dan sesekali istirahatkan diri Anda untuk menjaga denyut jantung tetap stabil. Bahkan menurut Ciccone, gerakan olahraga yang beragam justru membantu mengurangi jumlah kalori lebih banyak.


13. Menunda makan untuk bisa makan lebih banyak di lain waktu.

Danine Fruge, rekan medis dari Pritikin Longevity Center dan Spa di Miami, mengatakan dengan menunda makan, Anda akan memiliki keinginan lebih besar untuk makan jauh lebih banyak dari yang diinginkan. Hal itu juga akan membuat Anda makan lebih banyak lagi keesokan harinya.


14. Minum air kemasan.

 

Banyak orang menduga meminum air dalam kemasan lebih sehat ketimbang air keran. Dokter Diamond menjelaskan, air dalam kemasan tidak memiliki fluoride yang bisa menyebabkan kerusakan pada gigi. Cara terbaik adalah dengan memasang filter untuk air keran anda.


15. Membersihkan dengan produk disinfektan.

Peneliti senior dari Environmental Working Group Rebecca Sutton menyatakan pembersih yang memakai disinfektan dan antibakteri belum memiliki bukti kuat dan signifikan dapat membersihkan lebih baik. Selain itu, beberapa produk pembersih juga memiliki bahan-bahan yang bisa mengakibatkan kanker, menganggu kestabilan hormon, dan penyebab asma.


16. Mengkonsumsi suplemen nutrisi.

Profesor dari Georgia State University Christine Rosenblom mengatakan kebanyakan orang mengkonsumsi beberapa suplemen sekaligus tanpa tahu dengan benar fungsinya. Padahal, suplemen memiliki efek samping yang cukup serius jika dikonsumsi berlebihan. Beberapa efek berbahaya yang tumbuh adalah vitamin A yang bisa mengganggu pertumbuhan janin, vitamin C yang mengakibatkan gangguan pencernaan, dan vitamin B6 yang dapat merusak syaraf.


17. Makan Buah Segar Setelah Makan

Makan buah saat siang atau malam hari adalah kebiasaan yang paling sering dilakukan. Paling sering buah dijadikan sebagai hidangan penutup setelah makan. Seorang ahli gizi bernama Naini Setalvad memberikan tips cara yang tepat untuk mengatur makan buah-buahan.

Waktu terbaik untuk makan buah-buahan adalah saat pagi hari setelah minum segelas air. Ternyata makan buah-buahan setelah makan bukanlah waktu yang tepat. Karena, buah tidak akan dapat dicerna dengan baik, nilai nutrisi dalam buah juga tidak bisa diserap baik oleh tubuh.

Kalau ingin menikmatinya setelah makan sebaiknya berikan jeda waktu sekitar 30 menit setelah makan. Jika menderita diabetes atau masalah pencernaan seperti asam lambung, idealnya harus makan buah satu jam sebelum atau dua jam sesudah makan.

Untuk persediaan buah segar, pilihlah pisang yang tahan tiga sampai empat hari, apel kesegarannya bisa bertahan hingga seminggu. Buah pir bisa tahan hingga enam hari, pepaya tahan disimpan dua hingga tiga hari. Masa simpan buah juga tergantung pada kematangan buah saat dibeli. Buah yang masak ketika dibeli, umumnya bisa disimpan hingga tiga hari dalam lemari es.


18. Terlalu Banyak Minum Susu

Vitamin D yang terkandung dalam susu baik untuk membangun tulang. Tapi mengonsumsi terlalu banyak susu dapat mengurangi zat besi dalam tubuh anak. Sebuah penelitian terbaru dari Kanada menunjukkan bahwa jumlah asupan susu yang disarankan hanya dua gelas sehari. Hasil riset tersebut juga diamini oleh The American Academy of Pediatrics (AAP) yang juga menyarankan asupan dua atau tiga gelas susu sehari.

Dalam studinya, dr. Jonathon Maguire meneliti hubungan antara asupan susu dan kadar zat besi pada anak. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati 1300 anak-anak berusia 2 – 5 tahun yang berkait pigmentasi kulit, indeks massa tubuh anak, dan waktu yang dihabiskan anak di luar ruangan.

Dari hasil samapel darah diketahui bahwa anak-anak yang terlalu banyak mengonsumsi susu, vitamin D akan meningkat tapi zat besi kadarnya akan berkurang.Padahal kekurangan zat besi bisa mengakibatkan gangguan perilaku anak, pengendalian diri, pembelajaran, dan gangguan konsentrasi.
Sementara, anak-anak yang mengonsumsi dua gelas susu tiap harinya memiliki kadar vitamin D dan zat besi yang sehat.


19. Mengkonsumsi Banyak Vitamin C

INFO : Kecuali ada saran khusus dari dokter.

Hal yang perlu di catat adalah Vit C adalah mikronutrien, diperlukan tidak dalam jumlah yang banyak. Kelebihan Vit C akan di buang bersama urin, tidak akan di simpan oleh tubuh. Jadi tuk mereka yang maniak Vit C boleh jadi menghambur-hamburkan uang, karena minum melebihi kebutuhan tubuh.
Dosis optimal Vit C bervariasi, ada yang menyebutkan 200-500 mg per hari ada pula yg menyatakan 75-100 mg perhari., khusus ibu hamil 130 mg per hari. Namun kemampuan tubuh kita sendiri mampu menerima dosis 600 mg. Itulah sebabnya di pasaran Vit C banyak dijual dengan dosis 500 mg.
Bagaimana dengan dosis tinggi? Vit C dosis 1000 mg, menurut banyak ahli sebenarnya sudah berlebihan jika diminum tiap hari. Angka tersebut melebihi kebutuhan riil tubuh. Suntik Vit C dosis 1000 mg pun hanya dilakukan seminggu 2 x. Intinya minum Vit C dosis tinggi tidak boleh dilakukan terlalu sering. Sebaliknya kita pun tidak boleh mengabaikan Vit C. Bila kekurangan maka metabolisme tubuh terganggu , daya imun dan vitalitas merosot, kulit pun jadi kusam.

20. Mengupas Kulit Apel Sebelum Dimakan

INFO tambahan : Karena sekarang banyak apel terutama yang import yang sengaja dilapisi lapisan lilin supaya tak cepat busuk. Nah, dengan mengupas kulit ini dapat mengurangi resiko termakannya zat lilin pelapis tersebut.

Jika kulit apel dikupas, maka lebih dari setengah nutrisi yang ditawarkan apel ikut terbuang. Hal ini tentunya mengurangi kadar gizi dan vitamin yang dimiliki oleh apel. Berdasarkan dari penelitian terbaru, kulit apel dinyatakan memiliki tiga kandungan antioksidan yang sangat penting bagi tubuh, yaitu quercetin, apicatechin dan procyanidin. Ketiga antioksidan ini dinyatakan dapat membantu pencegahan kulit keriput, memberikan perlindungan untuk sel tubuh, membuka penyumbatan pembuluh dara sampai dengan mencegah penyakit jantung dan kanker.

Semakin berwarna merah kehitaman kulit yang dimiliki buah apel, maka semakin tinggi tingkat anti oksidan yang dimilikinya,kata seorang peneliti dari University of New york, Amerika serikat. Penelitian lain malah telah berhasil membuktikan bahwa selain memiliki kadar antioksidan tinggi, apel juga memiliki mineral, vitamin dan serat yang mampu mencegah tiga jenis kanker.





http://www.kaskus.co.id

0 komentar:

Post a Comment

jangan lupa buat ninggalin komen yaa....

boleh kopas kok.. tapi kasih link ke http://gilapc.com/ yaa...

terima kasih kunjungannya... :)