Manusia purba menunjukkan pola makanan yang berbeda dibandingkan manusia modern saat ini.
Secara bersamaan, empat studi baru mempublikasikan, nenek moyang manusia diketahui lebih dahulu memakan tumbuhan dan buah-buahan, sekitar 3,5 juta tahun lalu sebelum kemudian memperluas jenis makanannya, seperti berburu daging.
Dilansir Discovery News, 7 Juni 2013, studi dari Proceedings of the National Academy of Sciences menyimpulkan, manusia purba awalnya seperti Australopithecus afarensis dan Kenyanthropus platyops mengonsumsi daun dan buah-buahan sampai 3,5 juta tahun lalu.
Namun, sekitar seabad setelah itu, manusia purba diketahui baru mengonsumsi daging. Kesimpulan itu berdasarkan pada identifikasi materi kimia dalam fosil gigi manusia purba.
"Kami memiliki informasi kimia pada apa yang dimakan nenek moyang kita, yaitu melalui sepotong makanan yang masih tersisa di gigi mereka yang terawetkan jutaan tahun," kata Zeresenay Alemseged, kurator senior, pemimpin studi yang juga menjabat Ketua Antropologi California Academy of Sciences.
Dalam paparan studinya, Alemseged bersama peneliti lain menjelaskan gigi mengandung isotop yang mengunci informasi tentang makanan apa yang dikonsumsi individu manusia purba.
Untuk mengetahuinya, peneliti menganalisa jenis tumbuhan dalam tiga kategori, berdasarkan metode fotosintesis, yaitu C3, C4, dan CAM.
Tumbuhan C3 yang meliputi pohon, semak maupun herbal (tanaman jamu), secara kimia dapat dibedakan dengan tumbuhan C4 atau CAM, yaitu rumput, daun dan sukulen (tanaman dengan kandungan air banyak).
Tumbuhan C4 atau CAM memiliki kandungan isotop tinggi, karbon -13. Saat tumbuhan ini dimakan, isotop masuk dalam jaringan gigi, termasuk dalam jaringan email gigi.
Pada pengukuran fosil itu, jumlah relatif karbon-13 di gigi dapat dibaca peneliti jutaan tahun setelah kematian individu.
Evolusi
Alemseged menambahkan, keempat studi itu menyajikan studi berbasis isotop terlengkap pola makan manusia purba sampai saat ini. Empat studi itu juga menekankan posisi penting makanan yang menentukan fisiologi, perilaku, dan interaksi organisme dengan lingkungan.
"Temuan ini akan memberi wawasan baru ke dalam mekanisme evolusi yang membentuk evolusi kita," ujarnya.
Kesimpulan studi itu juga mengundang pertanyaan, apa yang menyebabkan manusia purba kemudian bergeser ke jenis makanan setelah 3,5 juta tahun lalu.
Alemseged dan timnya menemukan alat untuk mengkonsumsi daging, yang berusia kurang lebih 3,4 juta tahun lalu.
Peneliti menduga perluasan itu dikarenakan peningkatan teknologi dan perubahan lingkungan.
http://teknologi.news.viva.co.id
Secara bersamaan, empat studi baru mempublikasikan, nenek moyang manusia diketahui lebih dahulu memakan tumbuhan dan buah-buahan, sekitar 3,5 juta tahun lalu sebelum kemudian memperluas jenis makanannya, seperti berburu daging.
Dilansir Discovery News, 7 Juni 2013, studi dari Proceedings of the National Academy of Sciences menyimpulkan, manusia purba awalnya seperti Australopithecus afarensis dan Kenyanthropus platyops mengonsumsi daun dan buah-buahan sampai 3,5 juta tahun lalu.
Namun, sekitar seabad setelah itu, manusia purba diketahui baru mengonsumsi daging. Kesimpulan itu berdasarkan pada identifikasi materi kimia dalam fosil gigi manusia purba.
"Kami memiliki informasi kimia pada apa yang dimakan nenek moyang kita, yaitu melalui sepotong makanan yang masih tersisa di gigi mereka yang terawetkan jutaan tahun," kata Zeresenay Alemseged, kurator senior, pemimpin studi yang juga menjabat Ketua Antropologi California Academy of Sciences.
Dalam paparan studinya, Alemseged bersama peneliti lain menjelaskan gigi mengandung isotop yang mengunci informasi tentang makanan apa yang dikonsumsi individu manusia purba.
Untuk mengetahuinya, peneliti menganalisa jenis tumbuhan dalam tiga kategori, berdasarkan metode fotosintesis, yaitu C3, C4, dan CAM.
Tumbuhan C3 yang meliputi pohon, semak maupun herbal (tanaman jamu), secara kimia dapat dibedakan dengan tumbuhan C4 atau CAM, yaitu rumput, daun dan sukulen (tanaman dengan kandungan air banyak).
Tumbuhan C4 atau CAM memiliki kandungan isotop tinggi, karbon -13. Saat tumbuhan ini dimakan, isotop masuk dalam jaringan gigi, termasuk dalam jaringan email gigi.
Pada pengukuran fosil itu, jumlah relatif karbon-13 di gigi dapat dibaca peneliti jutaan tahun setelah kematian individu.
Evolusi
Alemseged menambahkan, keempat studi itu menyajikan studi berbasis isotop terlengkap pola makan manusia purba sampai saat ini. Empat studi itu juga menekankan posisi penting makanan yang menentukan fisiologi, perilaku, dan interaksi organisme dengan lingkungan.
"Temuan ini akan memberi wawasan baru ke dalam mekanisme evolusi yang membentuk evolusi kita," ujarnya.
Kesimpulan studi itu juga mengundang pertanyaan, apa yang menyebabkan manusia purba kemudian bergeser ke jenis makanan setelah 3,5 juta tahun lalu.
Alemseged dan timnya menemukan alat untuk mengkonsumsi daging, yang berusia kurang lebih 3,4 juta tahun lalu.
Peneliti menduga perluasan itu dikarenakan peningkatan teknologi dan perubahan lingkungan.
http://teknologi.news.viva.co.id
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
Post a Comment
jangan lupa buat ninggalin komen yaa....
boleh kopas kok.. tapi kasih link ke http://gilapc.com/ yaa...
terima kasih kunjungannya... :)