Cerita heroik ditunjukkan Arya Dilla Prawinsyah (10), bocah kelas 2 SD di Medan, Sumatera Utara.
Arya tak tinggal diam saat dirampok dua pria dewasa di Jalan M Idris, Medan, Senin (27/5/2013) sekitar pukul 13.00 WIB.
Siswa SD ini melawan hingga kedua pelaku ditangkap.
Informasi dihimpun, perampokan terjadi saat Arya melintas di Jalan M Idris, Sei Putih Timur, Medan Petisah.
Ketika itu, dia mengendarai Honda Scoopy putih biru muda BK 2927 ACE milik abangnya. Saat tiba di depan Gang Madrasah, kendaraannya dihentikan dua pria yang berjalan kaki.
Dua pria ini belakangan diketahui bernama Ferdi Armen Tampubolon, warga Pringgan; dan Ruben Hutajulu, warga Helvetia.
Setelah dihentikan, Ruben membekap mulut Arya. Bocah kelas 2 SD Hang Tuah II, Jalan Titi Papan, kemudian didorong jatuh dari sepeda motornya.
Ferdi mengambil alih kemudi sepeda motor yang dibawa Arya. Ruben pun sigap duduk di boncengan. Mereka kemudian melaju. Tapi, Arya tidak begitu saja menyerahkan sepeda motornya.
Saat kedua pelaku mencoba pergi, dia mengejar dan memegangi besi di belakang kendaraan. Bocah itu sampai terseret jatuh.
Arya terus mengejar. Beberapa puluh meter dari lokasi perampasan, pelaku melambat, karena melintasi polisi tidur.
Arya lantas mengambil batu dan melemparkannya hingga mengenai kepala Ruben. Sepeda motor rampasan oleng hingga jatuh.
Tak ayal, warga yang menyaksikan kejadian ini, dengan mudah menangkap Ferdi dan Ruben, dan menghadiahi mereka dengan bogem mentah, sebelum akhirnya diserahkan ke Polsekta Medan Baru.
Keberanian Arya Dilla Prawinsyah (10) melawan perampok ternyata dipicu kekhawatirannya. Siswa kelas 2 SD lebih nekat melawan perampok daripada dimarahi saat pulang ke rumah.
"Takut lah kalau kereta (sepeda motor) hilang, pulang nanti dimarahi sama oom," kata Arya kepada wartawan.
Arya mengaku membawa Honda Scoopy milik abangnya tanpa minta izin lebih dulu. Putra kedua pasangan M Syahputra dan Wina R Ginting, berniat jalan-jalan setelah mendapatkan kunci sepeda motor.
"Enggak tahu kami dia pergi. Tiba-tiba sudah ada orang yang bilang dia dirampok," ucap M Syahputra.
Keberanian Arya juga tampak saat dipertemukan dengan si penjahat. Dia bahkan nekat membantah para perampok yang tengah diperiksa polisi.
"Bohong orang ini," ucapnya sambil menunjuk para pelaku.
Dia pun meletakkan telunjuknya di leher, saat akan dibawa pulang ayahnya dari kantor polisi. Telunjuknya itu digerakkannya ke kiri dan kanan. Gerakan itu dia tujukan ke arah kedua perampok.
http://www.tribunnews.com
Arya tak tinggal diam saat dirampok dua pria dewasa di Jalan M Idris, Medan, Senin (27/5/2013) sekitar pukul 13.00 WIB.
Siswa SD ini melawan hingga kedua pelaku ditangkap.
Informasi dihimpun, perampokan terjadi saat Arya melintas di Jalan M Idris, Sei Putih Timur, Medan Petisah.
Ketika itu, dia mengendarai Honda Scoopy putih biru muda BK 2927 ACE milik abangnya. Saat tiba di depan Gang Madrasah, kendaraannya dihentikan dua pria yang berjalan kaki.
Dua pria ini belakangan diketahui bernama Ferdi Armen Tampubolon, warga Pringgan; dan Ruben Hutajulu, warga Helvetia.
Setelah dihentikan, Ruben membekap mulut Arya. Bocah kelas 2 SD Hang Tuah II, Jalan Titi Papan, kemudian didorong jatuh dari sepeda motornya.
Ferdi mengambil alih kemudi sepeda motor yang dibawa Arya. Ruben pun sigap duduk di boncengan. Mereka kemudian melaju. Tapi, Arya tidak begitu saja menyerahkan sepeda motornya.
Saat kedua pelaku mencoba pergi, dia mengejar dan memegangi besi di belakang kendaraan. Bocah itu sampai terseret jatuh.
Arya terus mengejar. Beberapa puluh meter dari lokasi perampasan, pelaku melambat, karena melintasi polisi tidur.
Arya lantas mengambil batu dan melemparkannya hingga mengenai kepala Ruben. Sepeda motor rampasan oleng hingga jatuh.
Tak ayal, warga yang menyaksikan kejadian ini, dengan mudah menangkap Ferdi dan Ruben, dan menghadiahi mereka dengan bogem mentah, sebelum akhirnya diserahkan ke Polsekta Medan Baru.
Keberanian Arya Dilla Prawinsyah (10) melawan perampok ternyata dipicu kekhawatirannya. Siswa kelas 2 SD lebih nekat melawan perampok daripada dimarahi saat pulang ke rumah.
"Takut lah kalau kereta (sepeda motor) hilang, pulang nanti dimarahi sama oom," kata Arya kepada wartawan.
Arya mengaku membawa Honda Scoopy milik abangnya tanpa minta izin lebih dulu. Putra kedua pasangan M Syahputra dan Wina R Ginting, berniat jalan-jalan setelah mendapatkan kunci sepeda motor.
"Enggak tahu kami dia pergi. Tiba-tiba sudah ada orang yang bilang dia dirampok," ucap M Syahputra.
Keberanian Arya juga tampak saat dipertemukan dengan si penjahat. Dia bahkan nekat membantah para perampok yang tengah diperiksa polisi.
"Bohong orang ini," ucapnya sambil menunjuk para pelaku.
Dia pun meletakkan telunjuknya di leher, saat akan dibawa pulang ayahnya dari kantor polisi. Telunjuknya itu digerakkannya ke kiri dan kanan. Gerakan itu dia tujukan ke arah kedua perampok.
http://www.tribunnews.com
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
Post a Comment
jangan lupa buat ninggalin komen yaa....
boleh kopas kok.. tapi kasih link ke http://gilapc.com/ yaa...
terima kasih kunjungannya... :)