Penjahat di Malaysia dilaporkan rela menghabiskan uang hingga ratusan juta rupiah untuk membeli jimat. Para pelaku kriminal ini percaya jimat, seperti taring babi, tulang manusia, dan abu, dapat menghindari mereka dari tangkapan polisi.
Situs asiaone.com melaporkan, Kamis (17/1), para penjahat ini bahkan sampai menyembah dan melakukan ritual terhadap jimat-jimat itu sebelum digunakan untuk mengelabui kejaran polisi saat beraksi.
Seorang penjahat telah bertobat biasa dipanggil Black mengatakan harga jimat-jimat itu memang bervariasi. Dia menjelaskan harga suatu jimat tergantung dari kekuatan serta kemampuan dalam membantu pemilik jimat itu menghindari polisi.
Menurut dia, banyak penjahat di Malaysia sangat percaya dengan kekuatan dahsyat dari jimat itu. Dia menyebut jimat-jimat itu dibawa oleh perantara dari Thailand dan Indonesia dengan harga kisaran Rp 32 juta sampai Rp 160 juta.
Dia mengatakan jimat memiliki kekuatan paling besar bisa mencapai Rp 321 juta. Dia mengaku pernah punya satu jimat.
Black mengklaim suatu ketika dia pernah lolos dari kejaran polisi setelah merampok bersama komplotan lainnya. Ini lantaran saat itu dia membawa jimatnya.
Namun, dia menjelaskan, bagaimanapun juga banyak pelaku kejahatan lain pernah tertangkap meski mempunyai jimat.
Lalu, bagaimana dengan penjahat di Indonesia?
merdeka.com
Situs asiaone.com melaporkan, Kamis (17/1), para penjahat ini bahkan sampai menyembah dan melakukan ritual terhadap jimat-jimat itu sebelum digunakan untuk mengelabui kejaran polisi saat beraksi.
Seorang penjahat telah bertobat biasa dipanggil Black mengatakan harga jimat-jimat itu memang bervariasi. Dia menjelaskan harga suatu jimat tergantung dari kekuatan serta kemampuan dalam membantu pemilik jimat itu menghindari polisi.
Menurut dia, banyak penjahat di Malaysia sangat percaya dengan kekuatan dahsyat dari jimat itu. Dia menyebut jimat-jimat itu dibawa oleh perantara dari Thailand dan Indonesia dengan harga kisaran Rp 32 juta sampai Rp 160 juta.
Dia mengatakan jimat memiliki kekuatan paling besar bisa mencapai Rp 321 juta. Dia mengaku pernah punya satu jimat.
Black mengklaim suatu ketika dia pernah lolos dari kejaran polisi setelah merampok bersama komplotan lainnya. Ini lantaran saat itu dia membawa jimatnya.
Namun, dia menjelaskan, bagaimanapun juga banyak pelaku kejahatan lain pernah tertangkap meski mempunyai jimat.
Lalu, bagaimana dengan penjahat di Indonesia?
merdeka.com
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
Post a Comment
jangan lupa buat ninggalin komen yaa....
boleh kopas kok.. tapi kasih link ke http://gilapc.com/ yaa...
terima kasih kunjungannya... :)