Pages

 

Wednesday, January 23, 2013

Restoran Junk Food Ternyata Tidak Sebersih yang Dibayangkan

0 komentar


Semua orang menyadari bahwa makanan cepat saji (junk food) tidak baik untuk kesehatan karena kandungan lemak dan gulanya yang tinggi. Satu lagi alasan agar Anda menghindari junkfood adalah karena restorannya yang juga tidak sehat.

Berikut ini adalah rahasia restoran makanan cepat saji yang hampir sama buruknya dengan konsumsi junk food, seperti dilansir emaxhealth, Rabu (23/1/2013) antara lain:

1. Tempat paling kotor di restoran makanan cepat saji adalah kran dispenser soda
Kebanyakan orang menebak bahwa tempat paling kotor di restoran adalah kamar mandinya, tetapi sebenarnya kran dispenser soda juga sama kotornya. Hal ini disebabkan karena bagian tersebut seringkali dilewatkan ketika membersihkan restoran.

Selain itu, kran dispenser soda merupakan tempat tinggal yang ideal bagi beberapa jenis mikroorganisme, seperti jamur dan bakteri yang menyukai tempat-tempat lembab dan manis.

2. Ayam mungkin bukan pilihan yang sehat
Ayam tidak lagi menjadi makanan yang sehat jika diolah sebagai junk food. Koki di restoran cepat saji biasanya mengolesi dada ayam dengan minyak dan mentega untuk menjaga agar tetap basah dan tidak lengket ke wajan atau panggangan ketika diolah. Minyak dan mentega tersebut dapat meningkatkan kalori pada ayam hingga 70 kalori.

3. Makanan yang paling cepat disajikan bukanlah makanan segar
Para ahli menyatakan bahwa industri makanan cepat saji berusaha untuk menyajikan makanan secepat mungkin untuk memuaskan pelanggan. Salah satu trik yang biasanya digunakan adalah misalnya memasak kentang goreng dan roti sebelumnya.

Setelah matang, makanan tersebut disimpan di dekat panggangan bersuhu tinggi. Koki akan segera menyajikan makanan tersebut dalam keadaan hangat, dengan sangat cepat begitu mendapat pesanan dari pelanggan.

4. Waktu terburuk memesan makanan di restoran cepat saji adalah ketika sarapan
Mungkin Anda akan merasakan bahwa ada rasa yang aneh dalam secangkir kopi atau junkfood yang Anda pesan di restoran ketika sarapan. Hal ini dapat disebabkan oleh bahan kimia dalam pembersih yang masih melapisi cangkir dan peralatan memasak lain, ketika restoran makanan cepat saji dibersihkan di malam sebelumnya.

Sehingga begitu restoran dibuka kembali keesokan harinya, cangkir kopi pertama yang disajikan kepada pelanggan akan sedikit berbau bahan kimia. Industri makanan cepat saji sering menggunakan pembersih berbahan kimia agar peralatan dapur dapat dibersihkan dengan lebih cepat.

5. Tanda bekas panggangan yang palsu pada daging dan roti
Iklan makanan cepat saji yang sering muncul di TV biasanya menonjolkan sisi keindahan dalam mengolah makanan yang membuatnya tampak cantik dan lezat, misalnya seperti tanda bekas panggangan pada daging dan roti pada burger.

Tetapi bisa jadi saat disajikan di hadapan Anda, tanda bekas panggangan tersebut palsu atau sengaja dibuat oleh koki. Beberapa koki makanan cepat saji biasanya membuat tanda bekas panggangan pada daging atau roti menggunakan pewarna dan perasa tertentu untuk membuat ilusi.

Tanda bekas panggangan yang asli biasanya akan muncul jika makanan dipanggang dalam suhu yang sangat tinggi dan benar-benar matang. Sayangnya hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak mungkin diterapkan oleh restoran cepat saji.









http://health.detik.com

0 komentar:

Post a Comment

jangan lupa buat ninggalin komen yaa....

boleh kopas kok.. tapi kasih link ke http://gilapc.com/ yaa...

terima kasih kunjungannya... :)