Dua jet tempur Amerika Serikat, dikerahkan oleh angkatan bersenjata Amerika Serikat (AS) untuk menggawal satu unit pesawat komersil mendarat di kota Seattle, setelah polisi federal Amerika, FBI mencium akan adanya kemungkinan aksi pembajakan kapal, Kamis (17/1/2013).
Pesawat, yang bertolak dari Hawaii itu mendarat dengan selamat sekitar pukul 19.00 waktu setempat di bandara internasional Tacoma, Seattle. Beberapa anggota penegak hukum setempat dan agen FBI segera melakukan pencarian terhadap terduga pelaku pembajakan pesawat itu, dan kemudian memeriksanya.
Namun apa yang ditakuti oleh FBI itu tidak terbukti, seperti diungkapkan oleh seorang agen khusus FBI di Honolulu, Hawaii, Tom Simon. "Penumpang itu tidak melakukan sesuatu yang membahayakan penerbangan," ujar Tom seraya menambahkan bahwa pihaknya menerima informasi pembajakan itu dari seseroang yang tidak mau disebutkan namanya.
Penumpang yang sempat dicurigai itu juga telah menandatangani kesepakatan dengan FBI, bahwa ia tidak memiliki rencana untuk melakukan kejahatan di pesawat yang ditumpanginya. "Tetapi jika itu benar, FBI di Seattle akan mengejar kasus ini," kata Simon.
"Tetapi jika informasi yang kami terima ini adalah informasi bohong, FBI Honolulu dapat memilih untuk menyelidikinya sebagai kejahatan," lanjutnya.
Ia mengatakan, FBI Honolulu menerima informasi tersebut dari seorang yang tidak dikenal yang menghubungi pihaknya ketika pesawat Alaska Airlines jet, dengan nomor penerbangan 819, baru saja lepas landas dari bandara Kona di Big Island, Hawaii menuju Seattle.
Sebagai tindakan pencegahan, NORAD, badan operasi gabungan AS dan Kanada, bergegas mengutus dua pesawat tempur F-15 dari pangkalan udara Oregon Air National Guard. Kedua burung besi itu kemudian bertemu dengan pesawat Alaska Airlines itu di lepas pantai Oregon, Samudera Pasifik.
http://www.tribunnews.com
Pesawat, yang bertolak dari Hawaii itu mendarat dengan selamat sekitar pukul 19.00 waktu setempat di bandara internasional Tacoma, Seattle. Beberapa anggota penegak hukum setempat dan agen FBI segera melakukan pencarian terhadap terduga pelaku pembajakan pesawat itu, dan kemudian memeriksanya.
Namun apa yang ditakuti oleh FBI itu tidak terbukti, seperti diungkapkan oleh seorang agen khusus FBI di Honolulu, Hawaii, Tom Simon. "Penumpang itu tidak melakukan sesuatu yang membahayakan penerbangan," ujar Tom seraya menambahkan bahwa pihaknya menerima informasi pembajakan itu dari seseroang yang tidak mau disebutkan namanya.
Penumpang yang sempat dicurigai itu juga telah menandatangani kesepakatan dengan FBI, bahwa ia tidak memiliki rencana untuk melakukan kejahatan di pesawat yang ditumpanginya. "Tetapi jika itu benar, FBI di Seattle akan mengejar kasus ini," kata Simon.
"Tetapi jika informasi yang kami terima ini adalah informasi bohong, FBI Honolulu dapat memilih untuk menyelidikinya sebagai kejahatan," lanjutnya.
Ia mengatakan, FBI Honolulu menerima informasi tersebut dari seorang yang tidak dikenal yang menghubungi pihaknya ketika pesawat Alaska Airlines jet, dengan nomor penerbangan 819, baru saja lepas landas dari bandara Kona di Big Island, Hawaii menuju Seattle.
Sebagai tindakan pencegahan, NORAD, badan operasi gabungan AS dan Kanada, bergegas mengutus dua pesawat tempur F-15 dari pangkalan udara Oregon Air National Guard. Kedua burung besi itu kemudian bertemu dengan pesawat Alaska Airlines itu di lepas pantai Oregon, Samudera Pasifik.
http://www.tribunnews.com
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
Post a Comment
jangan lupa buat ninggalin komen yaa....
boleh kopas kok.. tapi kasih link ke http://gilapc.com/ yaa...
terima kasih kunjungannya... :)