Pages

 

Thursday, December 20, 2012

Ternyata Kaum Pria Lebih Banyak Meninggal Karena Kanker

0 komentar



Setiap tahunnya jumlah pengidap kanker di dunia terus bertambah saja. Hal ini juga berlaku untuk kasus dan angka kematian yang disebabkan penyakit ganas ini.

Namun jika dilihat dari jenis kelaminnya, sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam Journal of Urology mengungkapkan bahwa pria lebih sering didiagnosis dengan kanker daripada wanita. Bahkan pria juga berpeluang lebih tinggi untuk meninggal karenanya.

Kondisi ini juga berlaku untuk kasus kanker spesifik seperti kanker prostat dan kanker ovarium.. Pasalnya pria penderita kanker prostat lebih cenderung meninggal daripada wanita pengidap kanker ovarium, terutama dalam kurun waktu 10 tahun belakangan.

"Kesenjangan ini perlu segera diatasi. Ini bukan semata menunjukkan bahwa kondisi pria lebih buruk dan 'menyedihkan'. Ini juga tentang bagaimana caranya memperkecil perbedaan gender dan meningkatkan perawatan kesehatan yang setara bagi pria maupun wanita," ungkap peneliti Dr. Shahrokh Shariat dari Weill Cornell Medical College, New York

Dengan menggunakan data registrasi kanker AS antara tahun 2003-2012, Shariat dan rekan-rekannya menemukan bahwa rasio kematian dengan diagnosis kanker mengalami penurunan hingga 10 persen selama satu dekade belakangan tapi konsisten meninggi pada pria.

Bahkan secara keseluruhan, pria pengidap kanker jenis apapun berpeluang 6 persen lebih besar untuk meninggal akibat penyakitnya itu dibandingkan wanita pasien kanker. Namun ketika pria dan wanita sama-sama mengidap satu jenis kanker yang sama, peluang itu meningkat menjadi lebih dari 12 persen.

"Kami menemukan dari 10 jenis kanker yang banyak ditemukan pada pria dan wanita, pria memiliki stadium yang lebih tinggi daripada wanita, termasuk berpeluang lebih besar untuk meninggal karena kanker tersebut. Jika dirata-rata, peluang pria untuk meninggal akibat kanker adalah 7 dari 10 kasus," kata Shariat seperti dikutip dari reuters, Sabtu (8/12/2012).

Tapi peneliti menduga di balik hal ini terdapat tingginya angka merokok dan konsumsi alkohol yang dikombinasikan dengan rendahnya frekuensi kunjungan dokter pada pria. Ketiga hal inilah yang dianggap menyebabkan terlambatnya diagnosis kanker pada pria dan tingginya stadium kanker ketika penyakit itu terdiagnosis pada pria.

"Hormon seks juga bisa berkontribusi terhadap perbedaan sistem kekebalan, metabolisme dan tingkat kerentanan seseorang terhadap kanker," tambah Yang Yang, seorang pakar sosiologi dan peneliti kanker dari University of North Carolina, Chapel Hill yang tidak terlibat dalam studi ini.




http://health.detik.com

0 komentar:

Post a Comment

jangan lupa buat ninggalin komen yaa....

boleh kopas kok.. tapi kasih link ke http://gilapc.com/ yaa...

terima kasih kunjungannya... :)