Kematian kepiting purba 150 juta tahun yang lalu, bisa dilacak dan diteliti setelah seluruh prosesnya menjadi fosil. Dua orang ilmuwan, Dean Lomax dan Christopher Racay, menuliskan kajian tentang sebuah lintasan kepiting purba dalam jurnal Ichnos.
Dalam rekaman perjalanan kepiting sepanjang 9,7 meter yang diabadikan dua ilmuwan tersebut, bisa dilihat bagaimana kepiting purba itu mengambil langkah pertama. Berjalan selama beberapa meter, dan kemudian mati.
Lomax mengatakan, ia tidak tahu bagaimana kepiting itu jatuh ke satu laguna di wilayah yang sekarang diketahui sebagai Bavaria, Jerman. Yang pasti, di laguna itu tidak ada oksigen. Situasi itulah yang menyebabkan kepiting mati. Di laguna tersebut juga ditemukan fosil dinosaurus berbulu, Archeopteryx pada 2002.
"Mungkin kepiting ini jatuh ke laguna setelah diterbangkan angin kencang atau badai," kata Lomax.
Setelah jatuh ke laguna, kata Lomax, kepiting tersebut mencoba untuk menguasai keadaan dan meneruskan perjalanan. Namun, tiba-tiba ada perubahan. Hentakan kaki-kakinya makin keras dan langkahnya menjadi tidak menentu, yang mengisyaratkan binatang ini mulai terkena dampak dari tiadanya oksiden di dasar laguna.
"Sungguh sangat jarang menemukan fosil jejak lintasan dan binatangnya sekaligus dalam keadaan yang nyaris sempurna. Kami seperti detektif ketika meneliti sebab kematian binatang ini," kata Lomax.
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
Post a Comment
jangan lupa buat ninggalin komen yaa....
boleh kopas kok.. tapi kasih link ke http://gilapc.com/ yaa...
terima kasih kunjungannya... :)