Dalam satu pekan terakhir ini dua ikan jenis hiu paus tutul terdampar di Pantai Selatan Yogyakarta tepatnya di Pantai Baru dan Pantai Parangkusumo, keduanya berada di Kabupaten Bantul.
Dua ikan tersebut saat terdampar dalam kondisi masih hidup, namun ikan berbobor 3 ton dan dua ton itu akhirnya mati saat ditarik tim SAR dan masyarakat ke daratan. Sebab, tak mungkin untuk mendorong mereka ke tengah laut.
Tak jelas apa penyebab dua ikan raksasa itu terdampar. Apakah akibat lingkungan, aktivitas bawah laut, atau faktor si paus itu.
Nelayan setempat memprediksi, terdamparnya ikan yang dijuluki paus naga lintang karena suplai makanan di tengah laut yang menipis. Sehingga ikan itu mencari makanan di tepi pantai. “Ikan hiu itu mencari binatang laut kecil seperti ikan teri atau plangton di pinggir pantai secara berkelompok,” kata Mugari salah satu nelayan di Pantai Samas Kabupaten Bantul, DIY, Minggu 5 Agustus 2012
Ikan hiu tutul yang terdampar dan akhirnya mati biasanya mereka terpisah dari kelompok sehingga mengalami disorientasi. Ikan malang itu mencari makan terlalu menepi di pantai sehingga terdorong olehgelombang ke bibir pantai dan tak bisa lagi berenang ke tengah laut. “Akhirnya ikan tersebut mati lemas karena tak cukup mendapat pasokan air dan oksigen,” terangnya
Kejadian ikan tutul terdampar di Pantai Selatan Bantul ini bukanlah yang pertamakalinya, pada tahun 2009 yang lalu ikan hiu tutul juga terdampar di Pantai Parangkusumo dan akhirnya mati. Pada tahun 1970-an, ikan hiu tutul dengan ukuran yang lebih besar dari dua ikan hiu yang terdampar di Pantai Baru dan Pantai Parangkusumo, juga terdampar di kawasan Pantai Samas.
“Yang pasti, ikan hiu yang terdampar di Pantai Selatan Yogyakarta jarang yang selamat karena kondisi pantai dengan gelombang tinggi dan peralatan yang minim akan sulit bagi semua pihak untuk mendorong ikan tersebut ke tengah laut agar hidup,” tandasnya
Sementara itu, Program Manager Animal Friends Jogja (AFJ), Dessy Zahara Angelina Pane, mengatakan ikan hiu paus tutul yang terdampar di Pantai Baru dan Pantai Parangkusumo merupakan satu jenis hanya berbeda bobotnya. “Ikan tersebut harusnya bergerak menuju laut yang dalam justru menepi ke pantai karena mengalami disorientasi,”ujarnya
Pejabat BKSDA Yogyakarta Seksi Wilayah Konservasi Bantul-Gunungkidul Sartana mengatakan ikan hiu tutul merupakan termasuk spesies yang muncul pada Appendix II (belum terancam punah) sehingga bukan spesies yang dilindungi. Maka masyarakat dapat memanfaatkan ikan tersebut jika terdampar di tepi pantai.
“Hiu paus termasuk spesies yang muncul pada Appendix II (belum terancam punah),” kata dia. Meski demikian, Sartana membenarkan jika populasi paus hiu saat ini sudah berkurang. “Beda dengan spesies dilindungi, izin pemanfaatannya harus dari Menteri. Kalau Appendix II, ijinnya cukup dari BKSDA setempat,” imbuhnya.
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
Post a Comment
jangan lupa buat ninggalin komen yaa....
boleh kopas kok.. tapi kasih link ke http://gilapc.com/ yaa...
terima kasih kunjungannya... :)